Senin, 06 Desember 2010

COKELAT TIDAK MENGGEMUKAN ??

Nyummy...siapa yang tidak tergiur memandang manisnya cokelat-cokelat imut di atas !!!cokelat,salah satu makaanan favorit di seluruh dunia.selain rasanya yang manis,lumer di mulut membuat semua orang bangga menjadi penikmat cokelat...
apa benar tidak menggemukkan badan????


Rasa cokelat masih sulit didefinisikan. Dalam bukunya Emperors of Chocolate, Joel Glenn Brenner menggambarkan riset terkini tentang rasanya. Tampaknya, rasa cokelat tercipta dari campuran 1.200 macam zat, tanpa satu rasa yang jelas-jelas dominan. Sebagian dari zat itu rasanya sangat tidak enak kalau berdiri sendiri. Karenanya, sampai kini belum ada rasa cokelat tiruan.

Di antara zat-zat penghasil rasa cokelat terdapat lemak. Titik leleh lemak kokoa ini hanya sedikit di bawah suhu normal tubuh manusia. Kalau Anda makan sepotong cokelat, lemak itu lumer di dalam mulut. Lumernya lemak kokoa menimbulkan rasa lembut mirip beludru di mulut yang khas. Lemak kokoa tidak langsung diserap tubuh karena bukan dari jenis yang dapat menggemukkan tubuh.

Meskipun tak tergantikan, pemalsuan rasa sering terjadi. Kokoa adalah bahan yang relatif mahal, apalagi dibandingkan dengan gula atau minyak nabati. Maka, tak heran kalau dapur konvensional terpaksa memilih kedua bahan ini untuk menggantikan kokoa. Karenanya, tak banyak cokelat di pasar “cokelat”.

Lemak kokoa sering digantikan minyak lebih murah, seperti lesitin dari kedelai atau minyak palem. Selain soal harga, dengan kedua bahan ini pelapisan cokelat menjadi lebih mudah. Perbandingan kokoa padat (komponen nonlemak pada biji yang digiling) juga cenderung rendah. Dalam cokelat batangan, misalnya, sekitar 20% gula-gula itu diisi cokelat.

Cokelat premium, di sisi lain, biasanya mengandung sekitar 50 – 70% cokelat padat. Karena mengandung lebih sedikit gula dan mungkin juga sedikit minyak nabati, cokelat pekat ini mengandung lebih sedikit kalori dari produk cokelat pada umumnya. Pantaslah bila para pencinta cokelat sering “protes” gara-gara cokelat disalahkan untuk masalah yang sebenarnya disebabkan oleh konsumsi gula berlebihan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar